dr. Didem Gunduz

Garam Mana yang Lebih Sehat? Apa Bahaya Kelebihan Garam?

Secara umum, konsumsi garam perlu diperhatikan sepanjang hidup kita. Sementara garam adalah sumber penting yang memberi rasa pada makanan, bila dikonsumsi terlalu banyak, bahaya garam bisa menjadi bahaya besar. Selain garam yang kita tambahkan pada makanan nanti, juga terdapat garam pada makanan seperti keju, buah zaitun, sup instan, buah-buahan kering dan acar, dan ini disebut garam tersembunyi. Dengan kata lain, kita sering mengonsumsi garam secara tidak sadar. Mempertimbangkan semua ini konsumsi garam setiap hari perlu sedikit berkonsentrasi padanya dan menghitung berapa banyak garam yang kita konsumsi sebelumnya.

Bagaimana Seharusnya Konsumsi Garam dalam Makanan?

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan adalah menambahkan garam tanpa mencicipi makanannya. Ini sedikit kebiasaan. Namun, jika garam di atas meja dapat dijangkau, garam tidak dapat dihindari untuk ditambahkan ke makanan. Para ahli merekomendasikan untuk tidak membawa garam ke meja, jika memungkinkan. Perilaku ini secara signifikan menghindari penggunaan garam yang tidak perlu.

Pada manusia dewasa konsumsi garam setiap hariDianjurkan untuk tidak melebihi satu sendok teh (sekitar 5 g). (Melihat: halaman Organisasi Kesehatan Dunia) Dengan bertindak secara sadar, dimungkinkan untuk mengurangi garam secara bertahap dan akhirnya mulai tidak menggunakannya sama sekali. Selain itu, makanan yang kita beli dari luar dan mengandung garam dapat didesalinasi dengan merendamnya dalam air.

Garam Mana yang Lebih Sehat?

Garam dapur (juga dikenal sebagai garam meja) dan garam laut memiliki manfaat kesehatan yang berbeda. Namun, perbedaan ini biasanya sangat kecil dan yang satu tidak dapat dianggap lebih sehat dari yang lain.

Garam mana yang lebih sehat?
Garam mana yang paling sehat?

1. Garam Meja

Ini sebagian besar terdiri dari natrium klorida dan digunakan dalam banyak jenis makanan olahan dan makanan ringan. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Garam Laut

Garam laut berasal dari air laut dan diproses dengan cara yang lebih alami. Ini mengandung banyak mineral dan elemen jejak, tetapi jumlah yang dikandungnya biasanya sangat rendah dan tidak ada bukti konklusif tentang manfaat kesehatannya.

3. Garam Batu

Garam batu adalah jenis garam alami yang terbentuk sebagai hasil kondensasi mineral. Itu ditambang dari tambang bawah tanah atau batu, bukan dari air laut seperti garam laut. Tidak seperti garam lainnya, garam batu mengandung beberapa mineral dan elemen jejak karena struktur alaminya. Jumlah mineral dan elemen jejak ini dapat bervariasi tergantung pada sumber garam batu dan cara pemrosesannya.

Garam batu biasanya berbutir halus atau kasar dan tersedia dalam berbagai warna. Beberapa garam batu, terutama yang berwarna merah muda, mengandung mineral dan elemen jejak. Untuk alasan ini, beberapa orang menganggap garam batu lebih sehat daripada garam lainnya. Namun, perbedaan tersebut biasanya sangat kecil dan tidak memberikan perbedaan yang berarti bagi kesehatan.

Jadi Mana yang Lebih Sehat?

Bila ketiga jenis garam tersebut dikonsumsi, maka dapat membantu memenuhi kebutuhan natrium tubuh. Namun, disarankan untuk mengurangi jumlah garam yang ditambahkan pada makanan Anda dan jauhi makanan olahan untuk menghindari konsumsi garam yang berlebihan dan mengontrol asupan garam Anda. Namun, sebagai garam yang paling sehat, bisa dikatakan garam batu lebih sehat karena mengandung lebih banyak mineral.

Konsumsi Garam Berlebihan dan Bahaya Garam

Garam adalah sumber utama natrium, mineral penting bagi tubuh kita. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya garam:

  1. Tekanan darah tinggi: Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dengan merusak pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
  2. Penyakit jantung: Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Konsumsi garam yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan jantung dengan meningkatkan tekanan darah.
  3. Penyakit ginjal: Konsumsi garam yang berlebihan dapat mengganggu fungsi normal ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal.
  4. Osteoporosis: Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan tulang kehilangan kalsium dan meningkatkan risiko osteoporosis.
  5. Retensi Cairan: Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan berlebih di dalam tubuh dan busung dapat menyebabkan ketidaknyamanan tersebut.

Untuk alasan ini, penting untuk mengontrol asupan garam setiap hari dan menghindari asupan garam yang berlebihan. Organisasi Kesehatan Dunia (SIAPA), merekomendasikan konsumsi garam harian kurang dari 5 gram.

Anda mungkin juga ingin melihat artikel kami:

YouTube video
Bagaimana seharusnya penggunaan garam sehari-hari?
Foto penulis
Lahir tahun 1984, dr. Didem Gündüz menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran. Setelah berspesialisasi dalam bidang penyakit dalam, ia menyelesaikan pendidikan tingginya di departemen dermatologi. Didem bekerja di berbagai rumah sakit umum selama bertahun-tahun dan saat ini melayani pasiennya di klinik swasta.

Anda mungkin juga suka

Komentar